"Posko Banteng Emas untuk pemenangan Eva-Deddy kini telah diganti menjadi posko pemenangan Rycko Menoza-Johan Sulaiman."
Lampung77.com – Kader PDI Perjuangan (PDIP) yang tergabung dalam relawan “Banteng Emas Indonesia” melakukan manuver dengan beralih mendukung pasangan Rycko Menoza SZP-Johan Sulaiman.
Ada 3 alasan dibalik manuver PDI ‘Banteng Emas’ tersebut sebelum memutuskan mendukung Rycko Menoza-Johan Sulaiman dan meninggalkan Eva Dwiana-Deddy Amarullah pada Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Bandar Lampung 2020.
Pendiri sekaligus Ketua ‘Banteng Emas’ Arsita Trisnadi awalnya mengungkapkan bahwa Banteng Emas adalah organisasi yang mewadahi kader-kader PDI Perjuangan diluar struktur organisasi. Mereka pun sepakat untuk berjuang bersama memenangkan pasangan Rycko Menoza-Johan Sulaiman.
Ada tiga alasan yang disampaikan Arsita terkait keputusan PDI ‘Banteng Emas’ beralih mendukung Rycko Menoza-Johan Sulaiman.
Pertama, kata Arsita, dukungan tersebut sudah tertoreh dalam sejarah bahwa Komjen Pol (Purn) Sjachroedin ZP sebagai salah satu Kader Banteng Emas memiliki jasa besar untuk membesarkan PDI Perjuangan, salah satunya mendirikan Kantor PDI-P di Provinsi Lampung.
Selain itu, Ayahanda Sjachroedin ZP, Alm Zaenal Abidin Pagaralam juga merupakan tokoh yang membesarkan PNI di Provinsi Lampung. Oleh karena itu, keluarga ini berdarah marhaenisme termasuk putranya Rycko Menoza SZP yang menjadi Calon Wali Kota Bandar Lampung. “Mereka sekeluarga berdarah marhaen dan telah terbukti memiliki jasa besar dalam membesarkan PDI Perjuangan,” kata Arsita.
Alasan kedua, lanjut Arsita, bahwa pasangan Eva-Deddy dinilai tidak memiliki komitmen jelas terhadap partai karena dalam rakercabsus bersama cabang, anak cabang, ranting dan anak ranting beberapa waktu lalu, tidak mau menandatangani surat yang salah satu pointnya adalah komitmen terhadap PDI Perjuangan.
Kemudian alasan yang ketiga, kata Arsita, pasangan Eva-Deddy dinilai tidak visioner atau tidak memiliki konsep jelas dalam menentukan arah pembangunan ke depan. Sementara, masih banyak permasalahan di Kota Bandar Lampung yang saat ini belum kunjung diselesaikan. “Eva hanya bisa mengatakan ‘lanjutkan’ program wali kota saat ini, kalau Herman HN dikatakan berhasil parameternya apa?,” kata Arsita.
Baca Juga: Pilwakot Bandar Lampung dan Aroma Kencang Dugaan Pelanggaran Netralitas

Menurutnya Pilwakot Bandar Lampung adalah momen untuk menentukan pemimpin terbaik. Oleh karena itu, pihaknya mendukung penuh Rycko Menoza-Johan Sulaiman dengan dasar tiga alasan tersebut.
“Karena memang pasangan ini (Rycko MEnoza-Johan Sulaiman) yang paling visioner dan berpengalaman untuk memimpin Kota Bandar Lampung,” ujarnya.
“Dari tiga calon, hanya Rycko Menoza-Johan Sulaiman pasangan yang terbaik untuk memimpin Bandar Lampung, Di menit-menit akhir ini, ‘Banteng Emas’ akan segera konsolidasi menghimpun kekuatan untuk memenangkan Rycko Menoza-Johan Sulaiman,” lanjutnya.
Sementara itu, Posko Banteng Emas untuk pemenangan Eva-Deddy kini telah diganti menjadi posko pemenangan Rycko Menoza-Johan Sulaiman. Alat peraga kampanye (APK) Eva-Deddy pun kini telah dilepas dan diganti APK Rycko Menoza-Johan Sulaiman yang berada di Jalan Ahmad Dahlan, Pahoman, Bandar Lampung.
Baca Juga: 7 Fakta Rycko Menoza-Johan Sulaiman, Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Bandar Lampung
(Rls/AD-L2)