Lampung77.com – Tragedi dan bencana besar silih berganti melanda Indonesia pada awal 2021. Selain jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, juga terjadi bencana banjir dan tanah longsor, serta gempa Magnitudo (M) 6,2 yang mengguncang Sulawesi Barat.
Sejumlah tragedi dan bencana yang melanda di awal tahun 2021 tersebut mengakibatkan banyaknya korban jiwa dan kerusakan yang cukup parah.
Berikut ini 5 tragedi dan bencana besar yang melanda Indonesia di awal Tahun 2021:
1. Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh di Kepulauan Seribu

Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ-182 hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat akhirnya diketahui jatuh di wilayah sekitar Kepulauan Seribu.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 total membawa 62 orang. Jumlah itu terdiri dari 50 orang penumpang terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 Bayi. Kemudian, ditambah 12 orang terdiri dari 6 kru aktif dan 6 ekstra kru.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono sebelumnya telah menyampaikan progres hasil investigasi terkait kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
KNKT mengidentifikasi bahwa Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 diduga tidak meledak di udara. KNKT mengindikasikan bahwa tidak ada ledakan pesawat tersebut sebelum membentur air.
Soerjanto menjelaskan bahwa KNKT telah menerima data ADS-B dari Airnav dan juga mempelajari data di Radar24. Tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB terbang menuju arah barat laut. Pukul 14.40 WIB, pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki dan data terakhir pesawat berada di ketinggian 250 kaki.
“Setelah kami pelajari data-data tersebut mengindikasikan bahwa mesin pesawat ketika sampai di ketinggian 250 feet (kaki) sebelum impact (membentur) ke permukaan air masih hidup,” kata Soerjanto, dalam video penjelasan progres hasil investigasi kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 seperti dilihat Lampung77.com di instagram @knkt_ri, Selasa (12/1/2021) lalu.
Dari data lapangan yang didapat KNKT dari KRI Rigel, kata Soerjanto, menunjukkan bahwa sebaran wreckage dengan besaran lebar sekitar 100 meter dan panjang sekitar 300-400 meter. “Dari data sebaran itu menunjukkan, impact yang terjadi dapat dikatakan ada satu titik atau sangat lokal. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi ledakan atau pecah sebelum impact ke air,” jelasnya.
Hingga Senin, 18 Januari 2021 pukul 17.00 WIB, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi total 34 korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Dari 34 korban yang teridentifikasi tersebut, satu orang di antaranya merupakan warga asal Tulangbawang Barat, Lampung.
Baca Juga: Identitas 34 Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 yang Sudah Teridentifikasi
2. Longsor di Sumedang, 40 Orang Meninggal Dunia

Longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu, 9 Januari 2021. Longsor terjadi dua kali, pertama pukul 16.00 WIB dan longsor susulan terjadi pada pukul 19.00 WIB. Sebanyak 40 orang meninggal dunia dalam musibah ini.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati mengungkapkan Tim SAR Gabungan berhasil menemukan seluruh korban meninggal dunia akibat longsor di Sumedang, pada Senin, 18 Januari 2021.
Berdasarkan data Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (18/1/2021) pukul 20.26 WIB, total korban meninggal dunia yang berhasil ditemukan mencapai 40 jiwa. Data ini sesuai dengan laporan warga yang kehilangan keluarga dan kerabatnya akibat kejadian longsor tersebut.
“Selain itu Pusdalops juga mendata sebanyak 1.119 warga masih mengungsi di Lapangan Taman Burung dan mengungsi mandiri di tempat kerabat yang aman dari dampak longsor,” kata Raditya Jati, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/1/2021).
Sementara itu Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah menyatakan, dengan ditemukannya seluruh korban meninggal, operasi SAR pun dihentikan. “Malam ini adalah pencarian terakhir dari penambahan waktu 3 hari, alhamdulillah di penambahan hari ke 10 ini seluruh korban berhasil ditemukan,” ujar Deden saat konferensi pers di Pos Komando SMAN 1 Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, Senin (18/1/2021) malam.
Ia menjelaskan, keberhasilan operasi SAR ini berkat kolaborasi dan kerja sama yang baik antar seluruh elemen baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah, relawan dan juga masyarakat.
Ia menambahkan, meskipun operasi SAR telah dihentikan namun tim gabungan akan kembali melakukan pencarian korban jika ada masyarakat yang melaporkan kerabatnya yang hilang akibat longsor ini.
Selanjutnya—>>>