Lampung77.com – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung mengecam Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN, yang mengancam wartawan.
Sebagai pejabat publik, Herman HN, dinilai semestinya dapat menjaga lisan dan wibawa.
Herman menyampaikan pernyataan bernada ancaman saat diwawancarai sejumlah jurnalis di DPRD Bandar Lampung, Senin (9/11/2020).
Dalam rekaman video, wali kota dua periode itu tampak kesal ketika jurnalis televisi meminta tanggapannya ihwal Kepala Bappeda Bandar Lampung yang turut menyosialisasikan salah satu calon wali kota.
Ketika ditanya lebih lanjut, Herman berkata, “Beritakanlah, pecah kepala kamu. Kamu jangan seenak-enaknya. Kamu belum tahu saya?” kata Herman.
Ketua AJI Bandar Lampung Hendry Sihaloho mengatakan, pejabat publik dituntut berperilaku baik dan menjaga pembawaan.
Kemudian, memegang teguh nilai-nilai moral serta etika pemerintahan. Atas dasar itu, tak patut Herman berbicara demikian, terlebih di hadapan jurnalis.
“Sebagai narasumber, wali kota punya hak tidak menjawab pertanyaan wartawan. Karena itu, tak perlu melontarkan ancaman. Cukup dijawab saja apa yang ditanyakan,” kata Hendry, dalam keterangannya, Senin (9/11/2020).
Hendry juga meminta para jurnalis mengedepankan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Pasal 1 KEJ mengingatkan wartawan bersikap independen dan tidak beriktikad buruk.
Independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan suara hati nurani tanpa campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain, termasuk pemilik perusahaan pers. Sedangkan tidak beriktikad buruk berarti tidak ada niat secara sengaja dan semata-mata untuk menimbulkan kerugian pihak lain.
“Wajib bagi pers untuk menjaga integritas dan independensi, terlebih pada tahun politik. Dalam konteks pemilu, pemilik media adalah ancaman serius dari independensi jurnalis dan profesionalisme pers. Karena itu, kami mengingatkan media dan jurnalis patuh kode etik,” ujarnya.
Berikut video wawancara wartawan dengan Wali Kota Bandar Lampung Herman HN tersebut seperti diunggah di Channel YouTube Lampung TV:
PWI Siap Dampingi Wartawan
PWI Lampung juga mengecam pernyataan Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN, yang bernada ancaman tersebut.
Ketua PWI Lampung, Supriyadi Alfian mengatakan pihaknya siap berada di depan untuk mendampingi wartawan yang teraniaya.
“Jangan takut dengan ancaman, tugas kita (wartawan) memberitakan kejadian dan konfirmasi kepada narasumber,” kata Supriyadi, dalam keterangannya, Senin (9/11/2020).
Menurut Supriyadi sikap Wali Kota Bandar Lampung yang mengancam saat dikonfirmasi tidak dapat dibenarkan. “Sebagai pejabat publik seharusnya memberikan contoh yang baik. Bukannya bertindak semaunya sendiri,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa seorang pejabat memang memiliki hak untuk tidak menjawab pertanyaan wartawan. Namun, bukanmya harus menjadi anti kritik.
“Saat dikonfirmasi oleh wartawan harusnya memberikan jawaban yang baik, bukan ditanggapi dengan pengancaman pemecahan kepala. Itu namanya pemimpin arogan,” tegasnya.
Baca Juga: Diduga Tidak Netral, Nasib Dua Pejabat di Bandar Lampung Ini Tak Seburuk Mantan Kepala SMPN 16
(Yar-P1)