Lampung77.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini atau warning potensi gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan Indonesia, termasuk Lampung pada 6-7 November 2020.
Berdasarkan data yang diinformasikan BMKG Maritim, Jumat (6/11/2020), untuk wilayah Perairan Lampung, gelombang tinggi berkisar 2,5 meter – 4 meter di antaranya berpotensi terjadi di Selat Sunda Bagian Barat dan Selatan, serta Samudera Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, dan Perairan Enggano hingga Barat Lampung.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Lampung, Andi Cahyadi mengatakan terdapat Siklon Tropis Goni (1000 hPa) di Perairan barat Filipina. Kondisi ini memberikan dampak tidak langsung terhadap tinggi gelombang di Laut Natuna Utara, Perairan utara Kepulauan Anambas dan Natuna.
Andi menjelaskan pola angin di wilayah Indonesia pada umumnya bergerak dari Tenggara – Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 – 20 knot.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau Perairan selatan Banten Hingga Jawa Barat, Laut Jawa bagian tengah dan barat, serta Perairan utara Papua Barat. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut,” kata Andi.
Baca Juga: Musim Hujan di Lampung Diprediksi Ekstrem, BMKG: Waspada Banjir dan Longsor
Andi mengimbau kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi
agar tetap selalu waspada.
Sebelumnya, Andi juga mengingatkan masyarakat di sejumlah perairan Lampung agar waspada potensi terjadinya peningkatan angin kencang dan air pasang. “Akhir akhir ini gelombang cukup tinggi akibat adanya peningkatan kecepatan angin dan memasuki musim hujan. Waspada potensi terjadinya air pasang di beberapa Pesisir Lampung,” kata Andi.
Berikut daftar wilayah perairan yang berpotensi terjadi gelombang tinggi berdasarkan data BMKG berlaku 6-7 November 2020 pukul 19.00 WIB:
Tinggi gelombang 1,25 meter – 2,5 meter berpeluang terjadi di:
– LAUT NATUNA UTARA
– PERAIRAN UTARA SABANG
– PERAIRAN BARAT ACEH HINGGA KEP. NIAS
– PERAIRAN BENGKULU
– PERAIRAN KEP. ANAMBAS – NATUNA
– SELAT KARIMATA BAGIAN SELATAN
– LAUT JAWA BAGIAN BARAT DAN TENGAH
– PERAIRAN SELATAN FLORES
– SELAT OMBAI
– SELAT SAPE BAGIAN SELATAN
– SELAT SAPE BAGIAN SELATAN
– LAUT SAWU
– PERAIRAN KUPANG – ROTE
– PERAIRAN KEP. TALAUD
– PERAIRAN UTARA HALMAHERA
– LAUT HALMAHERA
– PERAIRAN UTARA PAPUA BARAT HINGGA PAPUA
– SAMUDRA PASIFIK UTARA HALMAHERA HINGGA PAPUA BARAT
Tinggi gelombang 2,5 meter – 4 meter berpeluang terjadi di:
– PERAIRAN BARAT KEP. MENTAWAI
– PERAIRAN P.ENGGANO HINGGA BARAT LAMPUNG
– SAMUDRA HINDIA BARAT KEP. MENTAWAI HINGGA LAMPUNG
– SELAT SUNDA BAGIAN BARAT DAN SELATAN
– PERAIRAN SELATAN JAWA HINGGA SUMBA
– SELAT BALI – LOMBOK – ALAS BAGIAN SELATAN
– SAMUDRA HINDIA SELATAN JAWA HINGGA NTT
Baca Juga: Misteri Penumpang Kapal Jatuh ke Laut dari Merak Menuju Bakauheni
Sementara itu, seperti dilihat Lampung77.com di situs BMKG Maritim, untuk kondisi cuaca di wilayah perairan Merak Bakauheni berlaku hingga 6 November 2020 pukul 19.00 WIB, cuaca di penyeberangan tersebut yakni hujan ringan.
Adapun kondisi angin bergerak dari Timur – Selatan dengan kecepatan berkisar 1-10 knot. Sedangkan tinggi gelombang diperkirakan dalam kategori rendah yaitu berkisar 0,50 -1,25 meter.
Baca Juga: 5 Video Insiden Kapal Bakauheni-Merak: Tabrakan hingga Penumpang Jatuh ke Laut
(Yar-P1)