Lampung77.com – Pasangan suami istri asal Bojonegoro bernama Fathkan Sibyan dan Ummi Munawaroh meninggal dunia hanya berbeda sekitar 2,5 jam pada Jumat (5/2/2021).
Ummi Munawaroh meninggal dunia lebih dahulu pada sekitar pukul 01.30 WIB. Sedangkan Fathkan sekitar 04.00 WIB.
Pasangan suami istri yang tinggal di Jalan Letda Mustajab, Kelurahan Sukorejo, Kabupaten Bojonegoro tersebut membuktikan bahwa cinta sejati itu ada.
Fathan dan Munawaroh sendiri hingga akhir hayat mereka tidak dikaruniai keturunan.
Sebelum meninggal dunia, Ummi Munawaroh diketahui kedinginan serta sesak nafas. Sakit tersebut sudah beberapa kali ia derita lantaran usianya yang sudah berkepala enam. Sedangkan Fathkan terlihat sehat.
“Kalau meninggalnya nenek Munawaroh saya tidak ada di tempat, pas mengetahui jika beliau meninggal saya datang ke rumahnya,” kata Rafi Afiyudin, cucu dari kakak kandung Fathan, seperti dilansir IDN Times, Sabtu (6/2/2021).
Pada saat itu, lanjut Rafi, kondisi Fathkan baik-baik saja. Namun, pasca meninggalnya Ummi Munawaroh, Fathkan terlihat sedih sembari memandangi istrinya yang sudah membujur kaku.
Rafi saat itu pun berusaha menenangkan almarhum. “Ya sebelum meninggal dunia, Mbah Fathkan bilang, kalau teman seperjuangan hidup saya meninggal dunia. Setelah itu, tak berlangsung lama, beliau mengucapkan dia yang kurang jelas, setelah itu beliau meninggal dunia. Beberapa orang saksi menyebut beliau berdoa ingin meninggal dunia bersama,” ujar Rafi.
Keduanya lantas dimakamkan dalam satu tempat. Rafi melanjutkan, semasa hidupnya, pasangan suami istri yang mempunyai usaha di bidang konveksi tersebut selalu bersama-sama.
Mulai dari menunaikan ibadah salat di masjid, maupun pergi ke tempat usahanya Jalan Gajah Mada. Mereka juga terlihat sangat romantis, karena kerap berboncengan menggunakan motor Vespa.
“Sudah sejak lama, Mbah Fathkan dan Ummi Munawaroh itu kemanapun pasti naik motor, keduanya ini terlihat selalu romantis. Padahal kalau mau beli motor yang bagus pun bisa, tapi beliaunya suka naik Vespa,” ungkapnya.
Kenangan baik tak cuma soal kemesraan mereka. Fatkhan dan Munawaroh juga sempat mendirikan pondok dan masjid. Pondok dan masjid itu mereka bangun dari hasil usaha yang mereka tekuni bersama.
“Sebelum meninggal dunia, Mbah Fathkan membangun masjid dan pondok. Semoga amal ibadah keduanya diterima Allah SWT dan keduanya ditempatkan di dalam surga. Amin,” tutup Rafi.
Baca Juga: Ini Cerita Dibalik Viralnya Sejoli di Lampung Timur Nikah dengan Mahar Es Cendol
(AD-L2)