Lampung77.com – Dewan Pembina Paguyuban Masjid Say Barokah Provinsi Lampung, Dendi Ramadhona, mengajak masyarakat di Kabupaten Pesawaran untuk bersama-sama bersinergi memakmurkan masjid.
Dendi Ramadhona mengatakan pengurus masjid dan musala di Kabupaten Pesawaran salah satunya bisa mencontoh penerapan manajemen seperti Masjid Jogokariyan di Jogjakarta.
Selain fokus terhadap peribadatan umat, masjid di Yogyakarta tersebut menjadi percontohan dengan melibatkan masyarakat dalam penyelesaian masalah keumatan.
“Kita salah satunya bisa mencontoh Masjid Jogokariyan yang baik dalam pengelolaannya. Pengurus masjid juga bisa memakmurkan masjid dengan berkreasi melibatkan masyarakat sekitar, seperti menyediakan lahan berdagang di luar masjid, sehingga masyarakat sekitar dapat terbantu,” kata Dendi, saat menghadiri undangan peletakan batu pertama pembangunan Musala Al Kahfi di Desa Wiyono, Gedong Tataan, Pesawaran, Rabu (25/11/2020).
Dendi juga menilai perlunya sinergitas Pemerintah Kabupaten Pesawaran dan pengurus masjid serta musala agar program yang telah disiapkan dapat terlaksana dengan baik.
“Pengurus masjid dan musala di Pesawaran dapat bersinergitas dengan pemda. Karena Pemerintah Pesawaran memiliki program pembinaan masjid seperti bantuan perayaan hari besar Islam, Isra Miraj, Muharrom, dan Maulid Nabi,” ujar Dendi.
Dalam kesempatan itu, Dendi juga menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Bulan Sabit Merah Uni Emirat Arab (UEA) yang selama ini telah membantu pembangunan masjid dan musala di Pesawaran.
“Terima kasih kepada Yayasan Bulan Sabit Merah Uni Emirate Arab yang telah banyak membantu pembangunan masjid dan musala di Pesawaran. Kalau tidak salah, sudah 22 masjid dan musala yang mendapat bantuan,” kata Dendi.
Baca Juga: Dendi Ramadhona Gagas Pesawaran Jadi Lumbung Santri
Sementara itu, Perwakilan Yayasan Bulan Sabit Merah UEA, M. Jefri, menyampaikan bahwa diperlukan bantuan masyarakat Desa Wiyono dalam pembangunan Musala Al Kahfi.
“Tolong masyarakat juga dapat terlibat dalam proses pembangunan musala Al Kahfi, seperti menyediakan tempat tinggal dan konsumsi tukang, bergotong royong bersama. Hal ini agar masyarakat juga mempunyai rasa memiliki Musala Al Kahfi karena sumbangsih ikut terlibat dalam pembangunan,” kata Jefri.
(Rls/Yar-P1)