Lampung77.com – Berdasarkan rekaman seismograf pada 23 Oktober 2018, Gunung Anak Krakatau (GAK) mengeluarkan 336 kali letusan. Status gunung api di wilayah Lampung Selatan tersebut yakni level II atau waspada.
Dikutip Lampung77.com dari situs resmi Badan Geologi Kementerian ESDM, vsi.esdm.go.id, berdasarkan laporan kebencanaan Geologi pada 24 Oktober 2018, disebutkan GAK mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018.
Dari kemarin hingga pagi ini, secara visual gunungapi terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah teramati berwarna putih, intensitas tipis, dan tinggi asap mencapai 50 meter di atas puncak. Sedangkan angin lemah hingga sedang ke arah Utara dan Timur.
Baca Juga : Astaga! Aki Seismometer Dicuri, Aktivitas Anak Krakatau Sempat Tidak Terdeteksi
Melalui rekaman seismograf pada 23 Oktober 2018 tercatat GAK mengalami 336 kali gempa Letusan. Kemudian, 7 kali gempa Vulkanik Dalam, 9 kali gempa Vulkanik Dangkal.
Gempa Tremor menerus dengan amplitudo 2 – 30 mm (dominan 7 mm). Dengan kondisi aktivitas GAK tersebut direkomendasikan kepada Masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km.
Status Gunung Api
Dalam keterangan di vsi.esdm.go.id tersebut juga dijelaskan bahwa dari 127 Gunungapi Aktif di Indonesia, 69 gunung dipantau secara menerus 24 jam/hari.
Satu gunung api saat ini berstatus Awas atau Level IV, yaitu Gunung Sinabung (Sumut) sejak 2 Juni 2015.
Kemudian, dua gunung api status Siaga/Level III, yaitu Gunung Agung (Bali) sejak 10 Februari 2018 dan Gunung Soputan (Sulut) sejak 3 Oktober 2018.
Baca Juga : Meletus Sejak Juni 2018, Ini Penjelasan Pos Pantau soal Gunung Anak Krakatau
Sementara sebanyak 18 gunung api dalam status Waspada/Level II (Merapi, Marapi, Kerinci, Dempo, Krakatau, Semeru, Bromo, Rinjani, Sangeangapi, Rokatenda, Lokon, Karangetang, Gamalama, Gamkonara, Ibu, Dukono, Lewotolok dan Banda Api). Sisanya yakni 48 gunung api status Normal atau level I.