Lampung77.com – Akibat hasil tangkapan cumi dan ikan yang menurun drastis, sejumlah nelayan di Pesisir Panjang, Bandar Lampung, Provinsi Lampung, terpaksa memilih beralih bekerja bangunan.
Ketua Nelayan KUB Mandiri Jaya, Ricki Septiandis mengatakan bahwa anggotanya saat ini berjumlah sebanyak 11 nelayan. Dari jumlah itu, empat orang di antaranya kini beralih bekerja bangunan demi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Menurut Ricki alternatif pekerjaan tersebut terpaksa diambil sebagian anggotanya lantaran pendapatan dari hasil mencari ikan saat ini tak menentu.
Ia mengungkapkan bahwa sejak Agustus 2020 lalu, hasil tangkap cumi dan ikan mengalami penurunan dratis akibat kondisi cuaca ekstrem yang tak menentu.
Dengan kondisi tangkapan yang menurun, lanjut Ricki, selain ada yang bekerja bangunan, sebagian anggotanya juga masih ada yang tetap bertahan mencari ikan. Kemudian, ada pula yang mengandalkan jaring ikan di pinggir pesisir.
“Kita (anggota) ini ada 11 nelayan. Ada sekitar 3 atau 4 orang yang saat ini bekerja bangunan. Sebagian ada yang tetap mencoba mencari ikan namun pada siang hari, dan sebagian mengandalkan jaring di pinggir,” kata Ricki, kepada Lampung77.com, Rabu (25/11/2020).
“Kalau biasanya kami mencari ikan itu pada malam hari, tapi karena sekarang kondisi cuaca yang tak menentu, ini kami lagi coba-coba mencari ikan dan cumi pada siang hari ke arah Sebalang. Kami mencari tambahan ikan selar kepi dan ikan ekor kuning. Informasinya (di Sebalang) lagi ramai,” lanjut Ricki.
Menurut Ricko kondisi cuaca tak bisa dilawan. Para nelayan khawatir karena memaksa melaut di tengah kondisi cuaca yang tak baik sangat berisiko dan berbahaya. “Kalau kita paksain juga malah banyak tekor. Untuk melaut kita butuh modal sekitar Rp70 ribu-Rp 90 ribu, tapi kadang pulang enggak bawa hasil. Enggak sesuai dengan harapan,” ujarnya.
Ricki berharap dengan kondisi saat ini ddan ditambah adanya pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Kota Bandar Lampung dapat memberikan perhatian kepada para nelayan yang terdampak.
“Harapannya, apalagi kondisinya Covid-19 begini, khususnya bagi kami nelayan, semoga pemerintah dapat memperhatikan nelayan. Katanya kan kalau tanpa nelayan, mungkin masyarakat akan susah untuk mengonsumi ikan,” kata Ricki.
“Harapan kami, Pemerintah Kota Bandar Lampung dan Pemerintah Provinsi Lampung dapat benar-benar turun ke lapangan. Di data benar-benar nelayan yang butuh bantuan. Kita memang pernah ada bantuan dari Pemerintah Pusat seperti BLT, tapi jujur saja belum semua dapat. Jadi tolong, pemerintah benar-benar turun dan di cek mana nelayan yang butuh bantuan,” pungkas Ricki.
Baca Juga: Hasil Tangkap Cumi dan Ikan Turun Drastis, Nelayan di Lampung Tekor!
Diberitakan Lampung77.com sebelumnya, hasil tangkap cumi dan ikan oleh sejumlah nelayan di wilayah Pesisir Panjang, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, turun drastis.
Penurunan hasil tangkapan nelayan tersebut merupakan imbas dari cuaca tak menentu yang sudah terjadi di Provinsi Lampung sejak Agustus 2020 lalu.
Baca Juga: Curhat Nelayan Lampung Timur soal Pencemaran Limbah, Bikin Sedih!
(Yar-P1)