Lampung77.com – Kapolres Lampung Timur (Lamtim) AKBP Wawan Setiawan mengatakan pondok pesantren (ponpes) memiliki peran yang sangat penting dalam mengikis ancaman bahaya radikalisme.
Hal tersebut disampaikan Kapolres pada sesi Dialog Kebangsaan yang dilaksanakan oleh Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP) Kabupaten Lampung Timur di Ponpes Miftahul Ulum Desa Rukti Sediyo Kecamatan Raman utara, Selasa (26/1/2021).
Hadir pada acara dialog tersebut di antaranya Para Pimpinan dan pengasuh Ponpes se-Lampung Timur, dan Bupati Lampung Timur Terpilih Dawam Raharjo.
Acara dialog yang dilaksanakan setelah pelantikan Forum silaturahim Pondok Pesantren (FSPP) Kabupaten Lampung Timur tersebut menghadirkan narasumber Kapolres Lampung Timur AKBP Wawan Setiawan dan dimoderatori Ketua PC GP Ansor Lamtim yang juga dosen Institute Agama Islam Ma’arif NU Metro.
Kapolres menyambut positif ide dan gagasan dilaog tersebut. Apalagi, acara itu turut dihadiri para pimpinan pondok pesantren.
Menurut Kapolres ancaman dan bahaya radikalisme ini sudah masuk ke berbagai elemen dan institusi. Radikalisme bukan hanya berkembang dengan kelompok dan struktur tertentu tapi juga berkembang pada individu-individu.
“Disinilah diperlukan kerja sama untuk menyelamatkan bangsa ini agar bangsa yang besar ini tidak hancur seperti bangsa-bangsa di Timur Tengah dan belahan dunia lain,” kata Kapolres.
Kapolres memandang bahwa nilai-nilai agung dan beberapa kelebihan pondok pesantren dapat dimanfaatkan untuk menangkal bahkan mengikis habis bibit dan bahaya radikalisme tersebut.
Diantara nilai dan keunggulan pondok pesantren adalah pertama Ilmu yang paripurna. Menurutnya pembelajaran paripurna yang meliputi seluruh kajian ilmu baik dari kebahasaan sampai tujuan Ayat yang disampaikan tuntas oleh ponpes mampu menjawab modus-modus para radikalisme yang mengutip ayat secara sepotong sepotong.
Kedua, Sanad Keilmuan yang Mutawatir atau tidak terputus sampai Nabi Muhammad SAW. Faktor ini sangat penting karena runtutnya sanad atau dasar keilmuan yang tidak terputus ini akan mampu memastikan bahwa amal dan fikiran serta gerakan para santri selalu berdasarkan aturan agama yang tepat dan bukan mahirkan tafsir-tafsir sendiri.
Ia menilai hal ini penting untuk menangkal kelompok radikal yang mengatasnamakan perbuatan Nabi atau sahabat Nabi sebagai dasar tindakan radikalisme mereka.
Ketiga, ketaatan kepada para pemimpin. Menurut dia nilai taat inilah yang kemudian akan menjamin para santri tidak akan berkonfrontasi dengan pemerintah tapi justru dapat berkolaborasi dengan pemerintah dan atau pemimpin, manakala terjadi ketidaksamaan persepsi
“Pendeknya, ponpes adalah kawah candradimuka bagi keberlangsungan nilai-nilai kebangsaan dan kearifan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Kapolres juga berharap kepada para pengasuh ponpes untuk bekerja sama ikut menangkal penyebaran Covid-19. Apalagi, saat ini Lamtim berada di zona merah.
Kapolres juga berharap tidak ada cluster Santri di Lampung Timur. “Terus lakukan upaya-upaya pencegahan baik lewat zikir secara pribadi yang terkolektif atau bahkan aksi-aksi nyata dengan mendukung upaya pemerintah dalam menangkal covid 19 ini,” pungkasnya.
(Rls/Andono/AD-L2)