Lampung77.com – Angin Puting Beliung merusak puluhan rumah di Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur.
Salah satu rumah yang terdampak akibat bencana puting beliung itu yakni milik seorang janda berusia 72 tahun yang hidup seorang diri bernama Mbah Kati.
Suami Mbah Kati sudah meninggal dunia lebih dari dua tahun yang lalu. Sedangkan enam orang anaknya bertempat tinggal terpisah dengannya.
Ditemui Lampung77.com di kediamannya, Senin (28/12/2020), Mbah Kati mengisahkan detik-detik saat puting beliung menerjang rumahnya.
Menurutnya saat kejadian ia mendengar suara angin bergemuruh melintasi rumahnya. Ia pun mendengar suara pohon besar bertumbangan dan melihat genteng atap rumahnya berterbangan.
“Seperti ada suara angin bergemuruh di belakang rumah. Saya histeris ternyata angin itu menghancurkan atap dapur rumahku,” kata Mbah Kati.
“Waktu angin itu melintas, saya hanya bisa menangis sendiri di sudut rumah dan hanya bisa berdoa,” lanjutnya.
Angin puting beliung tak hanya merusak rumah Mbah Kati, tetapi juga merobohkan pohon besar yang ada di dekat tempat tinggalnya. “Beruntung pohon besar di belakang itu tak menimpa rumah. Tapi atap bagian ruangan dapur habis,” ujar Mbah Kati.
Mbah Kati mengaku sangat bersyukur karena banyak orang disekitar tempat tinggalnya yang peduli terhadapnya. Setelah bencana puting beliung mereda, Mbah Kati mengatakan warga berdatangan dan membantu memperbaiki rumahnya. “Pagi ini tetangga membantu memperbaiki rumah saya,” pungkasnya.
Baca Juga: Cerita Dibalik Ibu dan 2 Anak Berjalan Kaki saat Hujan di Tol Lampung
Diberitakan sebelumnya, puting beliung menerjang Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Puluhan rumah rusak dan listrik padam akibat bencana tersebut.
Informasi yang dihimpun, puting beliung melanda wilayah tersebut pada Minggu (27/12/2020) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Saat kejadian, cuaca sedang hujan lebat.
Baca Juga: Puting Beliung Terjang Lampung Timur: Puluhan Rumah Rusak, Listrik Padam
(Andono/Yar-P1)