Hidup di kota besar yang penuh hiruk pikuk serta rutinitas yang cukup padat sering kali membuat kita kerap merindukan suasana yang santai. Mengunjungi tempat wisata yang alami, indah, dan bisa menyegarkan pikiran pun menjadi salah satu pilihan melepas rasa penat tersebut.
Kali ini, Pulau Mahitam di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, menjadi pilihan ngetrip dadakan kami, akhir pekan lalu. Perjalanan kami ke Pulau Mahitam sebelumnya tidak terencanakan. Benar-benar, dadakan!
Bersama rekan-rekan saya yakni Agus, Irwan, Romi, dan Uwa, kami berangkat dari Bandar Lampung mengendarai sepeda motor menuju Pulau Mahitam. Kebetulan, saat itu kami juga membawa salah seorang teman dari Surabaya.
Berangkat dari Bandar Lampung, kami menempuh perjalanan sekitar 25 kilometer hingga kami menjumpai perkampungan Ketapang.
Setibanya di Ketapang, kami berjumpa dengan beberapa orang yang menawarkan jasa penyebrangan ke pulau-pulau yang ada di sekitar Teluk Lampung.
Saat tiba di tempat ini, kami disambut dengan keramahan para warga sekitar. Tampak pula sebagaian dari mereka terlihat sibuk menjaga kebersihan alam yang berada di sekitar Pulau Mahitam atau biasa disebut dengan warga disini adalah pulau Maitem.
Baca Juga : Keindahan Pantai Gigi Hiu Bak Sebuah Lukisan Nyata
Pulau Mahitam cukup dikenal di kalangan netizen karena ada pasir menjorong dari lautan ke arah daratan. Pasir ini seringkali muncul di timeline sehingga menjadi spot foto andalan bagi pengunjung Pulau Mahitam.
Di saat surut besar, kita bisa menyeberang dengan berjalan kaki melalui titik terdekat dengan daratan. Dari ujung pulau ke daratan hanya berjarak sekitar 300-350 meter.

Pulau Mahitam sendiri banyak sekali pepohonan rindang yang membuat suasana semakin teduh dan menambah suasana nyaman bagi setiap para pengunjung. Seru dan bikin pikiran fresh!
Satu pemandangan yang juga mampu menarik perhatian para pengunjung yaitu di bagian tepi pantainya terdapat mercusuar. Kamu juga bisa lho naik keatas mercusuar tersebut.
Baca Juga : Menengok Pantai Karang Bebai, Surga Tersembunyi di Cukuh Balak
Meskipun Pulau Mahitam ini tidak sepopuler pulau-pulau kecil yang lebih hits di Lampung, namun tempat ini tidak kalah ramainya dikunjungi para wisatawan.
Potensi wisata bahari di Pulau Mahitam ini sangat layak dikembangkan. Perbaikan aksesibilitas, dan ketersedian fasilitas penunjang lainnya rasanya perlu ditingkatkan agar semakin banyak wisatawan yang datang ke destinasi wisata ini.
Saat berangkat menuju Pulau Mahitam, kami saat itu menggunakan perahu lantaran air sedang dalam kondisi pasang. Untuk tarif menyeberang menggunakan perahu tersebut yaitu Rp 5.000 per orang dengan waktu perjalanan sekitar 10-15 menit.
Namun, saat kami hendak pulang, air sudah mulai surut. Kami pun memutuskan untuk menyeberang dari Pulau Mahitam ke Ketapang dengan berjalan kaki.
Baca Juga : Liburan ke Lampung? Cobain Yuk Serunya Berwisata di Lembah Hijau
Oh iya, untuk bisa masuk ke Pulau Mahitam ini, tarif masuknya sebesar Rp 10 ribu. Disini juga terdapat pondokan yang disewakan dengan tarif Rp 30 ribu.
Bagaimana, sahabat ada yang tertarik untuk ngetrip dadakan juga ke Pulau Mahitam?
(Istimewa/L1)
Tulisan ini dikirim oleh Sahabat Lampung77.com, Lucky Samudera. Tulisan yang dikirimkan tidak kami ubah. Kami hanya meyesuaikan dengan tatanan Redaksi Lampung77.com. Buat kamu yang punya cerita perjalanan menarik dan ingin berbagi kisah kamu, silahkan kirimkan materi tulisan kamu ke redaksi Lampung77.com. Jangan lupa lampirkan foto-foto terbaik kamu ya sahabat! Materi bisa kamu kirim ke email atau media sosial Lampung77.com (Lihat di kontak kami). Sertakan pula identitas kamu ya sahabat. Terima kasih!