Lampung77.com – Sejumlah perahu nelayan di Panjang Selatan, Panjang, Bandar Lampung, tenggelam akibat dihantam ombak tinggi. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Ketua Nelayan KUB Mandiri Jaya, Ricki Septiandis mengatakan saat kejadian kondisi cuaca sedang hujan lebat serta ombak tinggi.
“Tadi pagi hujan lebat sekitar pukul 3.30 WIB sampai pukul 4.50 WIB. Terus ombak tinggi. Banyak perahu nelayan yang tenggelam,” kata Ricki, saat dihubungi Lampung77.com, Senin (5/10/2020).
Ricki mengatakan dari data sementara ada 5 perahu nelayan yang tenggelam akibat peristwa tersebut. “Ada 5 perahu nelayan yang tenggelam. Masih ada sekutar 3 perahu yang belum terkuras dan mesinnya juga terendam,” kata Ricki.
Ricki mengatakan peristiwa perahu nelayan tenggelam tersebut kerap terjadi nyaris setiap tahun, terutama saat kondisi cuaca ekstrem seperti angin kencang dan gelombang tinggi.
“Kayak tahun kemarin, saat rob tinggi, banyak juga (perahu nelayan) yang tengelam,” ujarnya.
“Kami sudah mengimbau anggota, para nelayan, ketika memasuki kondisi cuaca seperti ini agar mengantisipasi supaya tali perahu lebih diperkuat,” lanjutnya.
Ricki mengatakan bahwa sejauh ini belum ada bantuan dari pemerintah terkait sering terjadinya peristiwa perahu nelayan tenggelam tersebut.
“Harapannya kalau memang ada bantuan, bisa untuk biaya perawatan (perahu dan mesin). Kalau tidak melaut seperti sekarang ini kan pemasukan tidak ada,” kata dia.
“Banyak juga keluhan dari nelayan. Mereka berharap ada bantuan ekonomi dari pemerintah, apalagi sekarang di tengah Covid-19,” pungkasnya.
Sementara itu, diberitakan Lampung77.com sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan pringatan dini atau warning potensi gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan Indonesia, termasuk Lampung.
Peringatan dini gelombang tinggi BMKG tersebut berlaku pada 5 Oktober 2020 pukul 07.00 WIB hingga 7 Oktober 2020 pukul 07.00 WIB.
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang 6 Meter pada 5-7 Oktober, Ini Daftar Wilayahnya
(Nef-L1)