Lampung77.com – Tahukah kamu, ternyata ular piton besar atau raja piton belum ada apa-apanya bila dibandingkan ukuran ular purba terbesar, Titanoboa Cerrjonensis.
Titanoboa Cerrjonensis, hewan dari zaman purba ini adalah ular terbesar yang pernah ditemukan sepanjang sejarah. Seperti apa fakta-fakta ular yang konon bisa makan buaya ini?
Panjang Ular Titanoboa disebut dapat mencapai sekitar 13 meter atau setara dengan sebuah bus. Selain itu, beratnya pun bisa mencapai 1.135 kilogram alias lebih dari 1 ton.
Bandingkan dengan anakonda hijau, ular terberat dunia saat ini, bobotnya ‘hanya’ sampai 250 kilogram. Sedangkan spesies phyton terpanjang di dunia, cuma mencapai 10 meter.
Fosil Titanoboa ditemukan pada tahun 2009 di tambang batu bara di Cerrejon di Kolombia, oleh sekelompok ilmuwan. “Lebarnya bisa sampai ke pinggul manusia,” sebut P David Polly dari Indiana University yang termasuk tim penelitinya ketika itu, seperti dilansir detikINET.
Baca Juga: Ular Piton 8 Meter Ditemukan Kekenyangan
“Mungkin seperti anakonda, ia menghabiskan banyak waktu di air. Ia perlu banyak makan. Mangsa apa tepatnya kami tidak tahu. Namun mungkin termasuk aligator, ikan besar atau buaya,” ujar David, yang mempublikasikan risetnya di jurnal Nature.
Bisa Makan Buaya

Titanoboa Cerrjonensis diperkirakan hidup sekitar 58 sampai 60 juta tahun silam di hutan hujan Kolombia. Hewan ini hidup berdampingan dengan binatang purba seperti buaya dan kura-kura besar.
Buaya kemungkinan jadi mangsanya karena habitat mereka yang dekat tersebut. Itu karena tentu mereka akan kesulitan memakan kura-kura karena cangkangnya yang keras.
Berdarah dingin, temperatur panas di Bumi pada masa itu memungkinkan ular punya tubuh jauh lebih besar dibandingkan masa modern. Temperatur di habitatnya kemungkinan 32 derajat Celcius, lebih tinggi dari masa sekarang yang 28 derajat Celcius.
Menurut teori yang dikemukakan ilmuwan, ular yang hidup di iklim tropis beroperasi dalam angka metabolisme jauh lebih tinggi. Jadi mereka punya peluang tumbuh menjadi ‘raksasa’.
Halaman selanjutnya —>>> Mangsa ideal Titanoboa