Lampung77.com – Awan melingkar terlihat di puncak Gunung Lawu, Merbabu, dan Gunung Merapi, pada Kamis (5/11/2020) pagi.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Semarang Iis W Harmoko mengatakan, awan yang muncul di puncak tiga gunung itu berjenis lenticularis.
“Pada umumnya awan lenticularis merupakan awan atau kelompok awan yang berbentuk seperti piring atau lensa yang terperangkap dalam lapisan atmosfer bawah. Disebut terperangkap karena awan lenticularis umumnya tampak diam pada tempat terbentuknya,” jelas Harmoko, seperti dilansir Kompas.com, Kamis (5/11/2020).
Iis menjelaskan bahwa kemunculan awan lenticularis merupakan pertanda keberadaan gelombang gunung yang cukup berbahaya bagi jalur penerbangan.
“Gelombang gunung ini akan dapat menyebabkan terbentuknya turbulensi yang berbahaya bagi penerbangan,” ujarnya.
Baca Juga: Status Gunung Merapi Naik dari Level Waspada Menjadi Siaga
Menurut Iis, awan lenticularis ini mulai terbentuk ketika arus angin yang mengalir sejajar permukaan bumi mendapat hambatan dari obyek tertentu seperti pegunungan.
“Akibat hambatan tersebut, arus udara tersebut bergerak naik secara vertikal menuju puncak awan,” kata dia.
Jika udara naik tersebut mengandung banyak uap air dan bersifat stabil, maka saat mencapai suhu titik embun di puncak gunung uap air tersebut mulai berkondensasi menjadi awan mengikuti kontur puncak gunung.
Iis menambahkan saat udara tersebut melewati puncak gunung dan bergerak turun, proses kondensasi terhenti. “Inilah mengapa awan lenticularis terlihat diam karena awan mulai terbentuk dari sisi arah datangnya angin (windward side) di puncak gunung kemudian menghilang di sisi turunnya angin (leeward side),” jelasnya.
Fenomena serupa sebelumnya juga pernah terjadi di atas Gunung Tanggamus, Lampung, pada 15 Juli 2020, lalu.
Warga Kutadalom, Kecamatan Gisting, Tanggamus, Yudhi Saputra (27) mengatakan bahwa fenomena awan di atas Gunung Tanggamus itu muncul pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB.
“Fenomena ini belum pernah terjadi sebelumnya. Awan terlihat melingkar seperti bertingkat tepat di atas Gunung Tanggamus,” ujarnya.
Baca Juga: Soal Fenomena Awan Cantik di Tanggamus Lampung, Ini Penjelasan BMKG
(AD-L2)