Lampung77.com – Ribuan petani kopi di Lampung yang merupakan binaan PT Torabika menjerit gegara hasil penjualan panen mereka turun drastis.
Penjualan komoditas mereka jeblok lantaran perusahaan hanya membeli separuh dari hasil panen mereka. Imbasnya, pendapatan mereka pun menurun.
Perwakilan Kelompok Tani Kopi Binaan Torabika, Agus Susilo mengatakan ada sekitar 1.200 petani kopi yang merupakan hasil binaan PT Torabika.
Agus mengungkapkan selama ini PT Torabika membeli kopi para petani di Lampung sesuai dengan jumlah hasil panen. Namun, saat ini perusahaan tersebut hanya mampu membeli separuh dari jumlah yang biasanya dibeli.
Agus mengaku pihaknya kemudian berdiskusi dengan PT Torabika untuk mengetahui persoalan turunnya jumlah beli hasil panen kopi mereka.
Menurutnya kelompok tani kopi melakukan konfirmasi ke pihak manajer pembelian PT Torabika untuk mengetahui alasan tidak bisa membeli seluruh hasil panen.
“Setelah dilakukan konfirmasi ke pihak manajer pembelian dari PT Torabika Eka Semesta, ternyata ekspor kopi produksi PT Torabika ke Filipina mengalami penurunan akibat adanya kebijakan Bea masuk SSG (Special Safeguard) terhadap kopi dari Indonesia,” kata Agus Susilo, dalam keterangannya, Sabtu (27/2/2021).
Atas persoalan tersebut, Agus menyampaikan harapan kepada Pemerintah Pusat agar dapat melakukan langkah diplomasi dagang supaya pihak Filipina tidak mengenakan bea masuk kopi.
Agus mengatakan pihaknya juga sudah berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo terkait persoalan yang dihadapi mereka tersebut.
“Jika Filipina tidak mengenakan bea masuk ekspor kopi Torabika, maka pengiriman kopi ke Filipina akan meningkat. Dengan demikian, kebutuhan akan kopi juga meningkat. Kami berharap paling tidak seluruh hasil panen kopi petani di Lampung bisa terbeli semuanya seperti sebelumnya,” pungkas Agus.
Baca Juga: Sambangi GGPC, Komisi IV DPR Respon Pajak Selangit Ekspor Hortikultura
(Rls/Yar-P1)