Lampung77.com – Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ-182 hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) siang.
Pesawat Sriwijaya Air yang membawa total 62 orang itu jatuh di wilayah sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta.
Berikut sederet fakta terkait insiden pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tersebut seperti dirangkum dari pemberitaan Lampung77.com dan berbagai sumber:
1. Kronologis Hilang Kontak
Dilansir dari website resmi Kemenhub, berikut kronologi sementara Pesawat Sriwijaya SJ-182/SJY-182 hilang kontak di Kepulauan Seribu:
Pesawat Sriwijaya SJY-182 take off dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak pada pukul 14.36 WIB. Kemudian, pada pukul 14.37 WIB melewati 1700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta Approach. Pesawat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti Standard Instrument Departure.
Lalu, Pukul 14.40 WIB, Jakarta Approach melihat pesawat Sriwijaya Air tidak ke arah 075 derajat melainkan ke Barat Laut (North West), oleh karenanya ditanya oleh ATC untuk melaporkan arah pesawat.
Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik, Pesawat hilang dari radar. Manajer operasi langsung berkoordinasi dengan Basarnas, Bandara tujuan, dan instansi terkait lainnya.
2. Kehilangan Ketinggian 10 Ribu Kaki dalam 1 Menit

Situs FlightRadar24 menyebutkan Pesawat Sriwijaya Air SJY-182 rute Jakarta-Pontianak kehilangan ketinggian lebih dari 10 ribu kaki dalam waktu 1 menit.
“Penerbangan Sriwijaya Air # SJ182 kehilangan ketinggian lebih dari 10.000 kaki dalam waktu kurang dari satu menit, sekitar 4 menit setelah keberangkatan dari Jakarta,” tulis FlightRadar24 di akun Twitternya, seperti dilihat Lampung77.com, Sabtu (9/1/2021).
FlightRadar24 juga menuliskan informasi tentang penerbangan Sriwijaya Air # SJ182 berdasarkan data ADS-B. Dalam keterangan di Twitter resminya itu disebutkan bahwa pesawat tersebut menempuh rute Jakarta ke Pontianak.
Pesawat dengan tanda panggilan SJY182 itu yakni jenis Pesawat: Boeing 737-500, PK-CLC. Pesawat lepas landas pada 07:36 UTC. Pesawat terdeteksi ketinggian tertinggi yaitu 10.900 kaki dan ketinggian terakhir 250 kaki.
3. Dikabarkan Pesawat Jatuh dan Meledak
Bupati Kepulauan Seribu Junaedi menyebutkan bahwa ada informasi pesawat jatuh di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Junaedi menyebut menerima informasi itu pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.30 WIB. Juanedi mengatakan pesawat tersebut jatuh dan meledak.
“Iya katanya ada (pesawat jatuh) jam 14.30 WIB. Infonya ada (pesawat) yang jatuh, meledak di Pulau Laki,” ujar Junaedi, seperti dilansir detikcom, Sabtu (9/1/2021) lalu.
Junaedi menjelaskan Pulau Laki berada di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Tidung. Menurutnya, Pulau Laki merupakan tempat tidak berpenghuni. “Pulau itu perbatasan Pulau Tidung dan Pulau Lancang, tengah-tengah antara Tidung dan Lancang,” ujarnya.
4. Pesawat Membawa Total 62 Orang, 3 Orang dari Lampung
Dalam keterangan di website resmi Kemenhub disebutkan bahwa total penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yaitu 50 orang terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 Bayi. Kemudian, ditambah 12 orang yang terdiri dari 6 kru aktif dan 6 ekstra kru.
Dari daftar manifest pesawat yang sempat beredar, di Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tersebut juga ada tiga penumpang yang dikabarkan berangkat dari Bandara Radin Inten II Lampung.
Hal tersebut diketahui dengan merujuk kode ketiga penumpang tersebut yang tertera dalam daftar manifest yang beredar yaitu TKG (Tanjungkarang).
Adapun ketiga penumpang itu yakni atas nama Sugiono Effendy (IN099 TKG), Yohanes (IN099 TKG) dan Pipit Piyono (IN099 TKG). Belakangan dikabarkan ketiganya merupakan warga Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung.
Baca Juga: Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu, 3 Penumpang dari Bandara Radin Inten II Lampung
5. Tim DVI Polda Lampung Ambil Sampel DNA Keluarga
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Lampung melakukan pengambilan data antemortem dan DNA kepada keluarga penumpang Sriwijaya Air SJ-182. Pengambilan sampel itu berlangsung di Tiyuh Toto Makmur, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung.
Tiga penumpang asal Tulangbawang Barat, yang diduga ikut dalam penerbangan Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak itu yakni Pipit Piyono, Yohanes, dan Sugiono Effendy.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan pengambilan sampel ini merupakan prosedur yang harus dilalui untuk proses identifikasi korban.
“Setelah pengambilan data antemortem dan sample DNA akan diantar langsung ke Posko Antemortem di RS Polri RS Sukanto Kramatjati Jakarta Timur,” kata Pandra, dalam katerangannya, Minggu (10/1/2021).
6. Ditemukan Serpihan Pesawat dan Potongan Tubuh

Tim pencari Pesawat Sriwijaya Air SJY-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, menemukan serpihan pesawat dan 5 kantong potongan tubuh manusia.
“Telah ditemukan 3 kantong serpihan pesawat dan 5 kantong potongan (tubuh) manusia,” kata Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI Marsekal Rasman, selaku SAR Mission Coordinator (SMC), saat konferensi pers, Minggu (10/1/2021).
Menurut Rasman temuan potongan tubuh manusia itu selanjutnya akan diserahkan ke Disaster Victim Identification (DVI).
“Selanjutnya temuan (serpihan pesawat) akan diserahkan ke pihak KNKT dan 5 kantong potongan (tubuh) manusia untuk DVI,” pungkasnya.
7. Sinyal Black Box Pesawat Terdeteksi
Kepala Basarnas Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan bahwa sinyal emergency Black Box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sudah terdeteksi.
“Signal emergency 2 black box pesawat diyakini sudah terdeteksi, berjarak antara 150 sampai 200 meter dari lokasi jatuhnya pesawat,” kata Bagus, saat konferensi pers di Posko Terpadu JICT 2 Tanjung Priok, Minggu (10/1/2021) malam.
Kepala Basarnas juga memastikan bahwa operasi SAR Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 akan dilaksanakan 24 jam non stop.
“Kami melaksanakan operasi SAR selama 24 jam. Secara teknis operasionalnya, pada malam hari operasi SAR kami laksanakan dengan cara pemantauan maupun shift,” ujarnya.
(Tim/Yar-P1)